Amerika Serikat Akan Menjual F-15 dan F/A-18 Ke Indonesia

Setelah melalui serangkaian pembicaraan antara pejabat-pejabat departemen pertahanan dari kedua negara, Amerika Serikat (AS) akan mengizinkan Indonesia untuk membeli pesawat-pesawat tempur dari tipe F-15 dan F/A-18 dalam jumlah yang cukup besar, seperti dikutip dari Nikkei Asia hari Rabu (9/12) minggu ini.

Hal ini mengemuka sewaktu Christopher Miller, pejabat pelaksana Sekretaris Pertahanan AS, menemui Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada hari Senin dan Selasa lalu.

Meskipun detail mengenai jumlah keseluruhan dari masing-masing tipe pesawat tempur tersebut masih belum diketahui, pada hari Selasa (1/12) pejabat Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rodon Pedrason mengatakan bahwa Kemhan telah merencanakan untuk membeli lebih dari 100 unit pesawat tempur modern untuk memperkuat 60 unit yang telah berdinas aktif di TNI-AU hingga berjumlah sekitar 170 unit.

Meskipun dirinya tak merinci jangka waktu pengadaan dalam rencana tersebut, Ia mengatakan bahwa Kemhan mengharapkan pemerintah Indonesia untuk menyediakan antara 9 hingga 11 milyar dolar Amerika bagi pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) baru untuk 20 tahun ke depan. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Indonesia juga tengah mempertimbangkan untuk mengambil tawaran pinjaman lunak dari Perancis, Turki dan beberapa negara-negara sahabat lainnya.

Indonesia sebelumnya telah menargetkan pengadaan tambahan pesawat tempur F-16 selain mencari pengganti pesawat tempur F-5E Tiger II yang sudah dipensiunkan beberapa tahun lalu. TNI-AU sendiri dikabarkan berminat untuk menambahkan hingga dua skadron F-16 block 72 – atau dikenal juga dengan sebutan F-16V. Namun tampaknya dengan adanya perkembangan terakhir ini, rencana tersebut akan dibatalkan.

Di sisi lain, pembicaraan antara Indonesia dengan Perancis untuk mengakuisisi 36 pesawat tempur Rafale, dan dengan Austria untuk 15 unit Eurofighter Typhoon bekas AU Austria, tampaknya dimaksudkan untuk mengganti F-5E dan sebagai stopgap sampai kedatangan jet-jet tempur mutakhir buatan AS. Sayangnya, masih belum ada keterangan resmi mengenai kelanjutan pembelian pesawat tempur Su-35 buatan Rusia.

Pesawat tempur McDonell Douglass/Boeing F-15 Eagle mempunyai kecepatan terbang maksimum sebesar dua setengah kali kecepatan suara. Pesawat ini pertama kali masuk dinas aktif Angkatan Udara AS (USAF) di tahun 1976. Selama masa dinasnya hingga kini, pesawat ini terus-menerus dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya. Versi termutakhir dari pesawat tempur ini adalah F-15EX Advanced Strike Eagle, pesawat tempur multi-peran dua awak yang mampu membawa hingga 22 unit peluru kendali udara ke udara, atau lebih dari 10 ton persenjataan lainnya.

Pesawat tempur McDonell Douglass/Boeing F/A-18 Hornet adalah jet tempur andalan Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat. Pertama kali masuk dinas aktif di tahun 1983, pesawat ini terus menerus dikembangkan kemampuannya hingga versi termutakhirnya berupa F/A-18E/F Super Hornet. Jet tempur ini dapat membawa hingga 8 ton persenjataan untuk misi-misi udara ke udara dan/atau misi tempur serang darat.