Indonesia dan Turki telah menandatangani kesepakatan penting dalam ajang Indo Defence yang tengah berlangsung di Jakarta, untuk pembelian 48 unit jet tempur KAAN buatan Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ). Kesepakatan ini menandai tonggak bersejarah sebagai pesanan ekspor pertama bagi jet tempur generasi kelima KAAN, yang dikembangkan secara mandiri oleh Turki. Seluruh pesawat direncanakan akan dikirimkan dalam jangka waktu 120 bulan atau sebelum tahun 2035, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang akan mengoperasikan jet tempur canggih ini di luar Turki.
Upacara penandatanganan berlangsung di Jakarta dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari kedua negara, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Lembaga Industri Pertahanan Turki Haluk Görgün, Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin, Ketua TUSAŞ Ömer Cihad Vardan, Wakil Menteri Pertahanan Nasional Turki sekaligus Wakil Ketua Dewan Direksi TUSAŞ Şuay Alpay, serta CEO TUSAŞ Dr. Mehmet Demiroğlu. Kehadiran langsung tokoh-tokoh utama ini mencerminkan tingginya komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama strategis di bidang pertahanan.
Pengumuman resmi mengenai penjualan jet tempur KAAN kepada Indonesia pertama kali disampaikan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan.
“Saya berharap kesepakatan ini, yang secara jelas mencerminkan kemajuan dan kemampuan industri pertahanan nasional kami, akan membawa manfaat bagi Turki dan Indonesia. Saya menyampaikan salam hangat dan rasa terima kasih saya kepada Yang Terhormat Presiden Prabowo Subianto dari Indonesia, yang menyaksikan langsung penandatanganan kesepakatan ini. Saya juga mengucapkan selamat kepada Lembaga Industri Pertahanan kami, Turkish Aerospace Industries, dan semua lembaga yang terlibat dalam produksi KAAN dan dalam keberhasilan tercapainya ekspor terbesar dalam sejarah Republik kami ini.”
Semua pesawat KAAN yang akan dikirimkan dalam periode sepuluh tahun ini akan menggunakan mesin yang juga dikembangkan melalui kemampuan nasional Turki. Selain pengadaan pesawat tempur, kesepakatan ini mencakup aspek transfer teknologi yang signifikan, terutama dalam bidang kedirgantaraan. Kedua pihak juga sepakat untuk memanfaatkan infrastruktur industri dan kapasitas produksi nasional Indonesia dalam mendukung kelanjutan dan pelaksanaan program KAAN.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, PT Turkish Aerospace Indonesia telah mulai beroperasi dan terdaftar dengan tiga bidang usaha utama, yakni:
Jet tempur KAAN yang dikembangkan oleh TUSAŞ merupakan pesawat tempur multirole generasi kelima yang dilengkapi berbagai fitur canggih seperti manuver tinggi, kemampuan siluman terhadap radar, avionik yang didukung kecerdasan buatan, serta integrasi dengan sistem peperangan berbasis jaringan. Pesawat ini dirancang untuk melaksanakan berbagai misi, baik udara-ke-udara maupun udara-ke-darat. Prototipe pertama KAAN berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya pada 21 Februari 2024, menandai fase penting dalam pengembangan program pesawat tempur strategis nasional Turki.
Dengan penandatanganan kesepakatan ini, Indonesia dan Turki tidak hanya mempererat kerja sama pertahanan bilateral, tetapi juga membuka peluang baru dalam kolaborasi teknologi dan industri kedirgantaraan di kawasan.
Headquartered in Singapore with reporters spread across all major regions, GBP Aerospace & Defence is a leading media house that publishes three publications that serve the aerospace and defence sector - Asian Defence Technology, Asian Airlines & Aerospace and Daily News. Known industry-wide for quality journalism, GBP Aerospace & Defence is present at more international tradeshows and exhibitions than any other competing publication in the region.
For over three decades, our award-winning team of reporters has been producing top-notch content to help readers stay abreast of the latest developements in the field of commercial aviation, MRO, defence, and Space.
Copyright 2024. GBP. All Rights Reserved.