John Cockerill Defense Akan Pasok Simulator Tank Harimau Untuk TNI-AD

John Cockerill Defense baru-baru ini menandatangani kontrak dengan PT PINDAD Enjiniring Indonesia, anak perusahaan PT PINDAD, dalam memasok simulator tank Harimau untuk TNI-AD.

Simulator ini akan dikembangkan dan diproduksi oleh AGUERIS, anak perusahaan John Cockerill Defense France, yang sebelumnya terlibat dalam program SERKET dalam menyediakan simulator pelatihan untuk Angkatan Darat Prancis.

“Kami senang telah dipilih untuk program yang berwawasan ke depan ini di Indonesia. Proyek ini juga akan memungkinkan AGUERIS untuk memperkuat kehadirannya di pasar simulasi darat militer di Asia dan menawarkan layanan yang lebih efisien kepada pelanggannya” kata Yves Jourde, Presiden AGUERIS dalam pernyataan resmi perusahaan itu.

Simulator tank Harimau yang akan dibuat berupa tipe kabin yang terpasang pada platform bergerak. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman yang lebih realistis bagi kru peserta pelatihan dan dapat disesuaikan agar sesuai dengan skenario pelatihan apa pun.

PT PINDAD Indonesia dan FNSS Turki memiliki proyek pengembangan dan produksi bersama untuk “tank menengah” baru bagi TNI-AD. Dinamakan sebagai Harimau di Indonesia dan sebagai Kaplan MT di Turki, tank ini dilengkapi dengan turret modular Cockerill 3105 milik John Cockerill Defense dengan meriam bertekanan tinggi kaliber 105 mm sebagai persenjataan utamanya.

Dengan berat sekitar 35 ton, tank ini dirancang untuk medan dan iklim tropis Indonesia. Untuk ke depannya, tank ini juga bisa diangkut melalui udara menggunakan pesawat angkut berat militer masa depan yang saat ini sedang dalam proses pengadaan oleh TNI-AU.

Saat ini, versi produksi pertama tank Harimau sedang dibuat di fasilitas FNSS. Menurut berita-berita sebelumnya, 18 tank Harimau pertama akan dikirim ke Indonesia pada akhir tahun ini. Sebelumnya juga telah diberitakan bahwa produksi lebih lanjut tank Harimau akan dilakukan oleh PT PINDAD di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hingga 400 unit. Jumlah ini dimaksudkan untuk menggantikan tank AMX-13 lama yang saat ini masih dalam inventaris TNI-AD.

Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai nilai kontrak dan jumlah simulator yang akan dibuat dan dikirimkan.

Artikel terkait: Tank Medium Indonesia – Turki Menuju Produksi Massal