Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, mengunjungi pangkalan Angkatan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) Yokosuka di Jepang pada hari Senin (29/9) untuk meninjau kapal selam kelas Oyashio dan fregat kelas Mogami yang tengah bersandar di pangkalan tersebut.
JS Narushio (SS-595) merupakan salah satu dari 11 kapal selam kelas Oyashio yang dibangun antara 1994 dan 2008. Sembilan kapal masih aktif, sementara dua kapal—JS Oyashio dan JS Michishio—telah dipensiunkan dari dinas aktif pada 2023 dan 2025, untuk dijadikan kapal selam latih. Kapal selam dalam kelas ini dikenal memiliki kemampuan operasi yang senyap, sistem sonar canggih, dan didesain dengan kemampuan peperangan anti kapal permukaan serta anti kapal selam.
JS Kumano, fregat kelas Mogami yang diresmikan pada Maret 2022, dilengkapi untuk peperangan udara dan permukaan, peperangan elektronik, serta penanggulangan ranjau, dan mengintegrasikan sistem tak berawak seperti Unmanned Underwater Vehicle (UUV) dan Unmanned Surface Vehicle (USV).
Selama kunjungan, Laksamana Ali bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi JMSDF, termasuk Komandan Armada Kapal Selam Jepang, Wakil Laksamana Nobuyuki Takenaka, dan Komandan Armada Eskorta Jepang, Wakil Laksamana Yoshihiro Goka. Diskusi difokuskan pada pengembangan kapasitas, kerja sama teknologi pertahanan, dan manajemen operasional armada kapal perang, yang memperkuat hubungan angkatan laut Indonesia–Jepang.
Jepang pertama kali mengusulkan penjualan hingga delapan fregat kelas Mogami ke Indonesia di tahun 2021, dengan rencana membangun empat kapal di Jepang dan empat lainnya di Indonesia. Namun penawaran ini menemui kendala yang salah satunya disebabkan karena fokus pemerintahan RI di era presiden Joko Widodo pada pengembangan infrastruktur domestik dan pembangunan ibu kota baru. Pada awal 2025, penawaran ini kembali mengemuka ketika pejabat Indonesia menegaskan bahwa inisiatif fregat ini tetap menjadi prioritas strategis di bawah Presiden Prabowo Subianto, dengan upaya untuk memproduksi bersama varian fregat kelas Mogami yang kembali mendapatkan perhatian setelah sejumlah pertemuan tingkat tinggi antar pejabat tinggi kedua negara.
Selain itu, terdapat pembicaraan mengenai kemungkinan akuisisi kapal selam dari Jepang sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk memperluas kemampuan bawah laut TNI AL, meskipun belum ada rincian lebih lanjut telah dipublikasikan. Hal ini merupakan bagian dari rencana strategis TNI Angkatan Laut untuk memperoleh kapal selam interim sambil menunggu pengiriman dua kapal selam kelas Scorpene, dimana kapal selam Scorpene pertama diharapkan akan diluncurkan pada awal 2030-an.
Lebih jauh, pada tahun 2024 KASAL Laksamana Ali juga telah memaparkan rencana untuk membangun tambahan pangkalan kapal selam di seluruh Indonesia dan memperoleh kapal selam sementara ini, yang bisa berasal dari “negara-negara yang telah dijunjungi.” Ia menekankan bahwa TNI AL pada akhirnya membutuhkan setidaknya 12 kapal selam ukuran penuh untuk mengawasi wilayah maritim Indonesia yang luas, sekaligus menyoroti potensi penggunaan kapal selam berukuran lebih kecil atau bahkan tak berawak untuk melengkapi armada.
Headquartered in Singapore with reporters spread across all major regions, GBP Aerospace & Defence is a leading media house that publishes three publications that serve the aerospace and defence sector - Asian Defence Technology, Asian Airlines & Aerospace and Daily News. Known industry-wide for quality journalism, GBP Aerospace & Defence is present at more international tradeshows and exhibitions than any other competing publication in the region.
For over three decades, our award-winning team of reporters has been producing top-notch content to help readers stay abreast of the latest developements in the field of commercial aviation, MRO, defence, and Space.
Copyright 2024. GBP. All Rights Reserved.