Perjanjian Kerjasama Pertahanan Indonesia-Prancis Ditandatangani

Sebagai satu langkah menuju realisasi kontrak pertahanan, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan rekannya dari Prancis, Florence Parly secara resmi telah menandatangani Defense Cooperation Agreement (DCA) di Paris, Prancis pada Senin (28/6).

Kesepakatan DCA ini akan memberikan landasan yang kokoh bagi akuisisi 36 unit pesawat tempur Rafale dimana telah dilakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) di Jakarta awal bulan ini (7/6). Diharapkan kontrak resmi pengadaan 36 pesawat tempur tersebut akan ditandatangani sebelum akhir tahun ini.

Menteri Pertahanan Indonesia saat ini berada di Paris sebagai kelanjutan dari kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa tahun lalu. Dalam lawatannya kali ini, ia dijadwalkan mengunjungi sejumlah negara-negara Eropa lain untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat pertahanan negara-negara tersebut.

Indonesia telah menyatakan minat untuk membeli alutsista dari luar negeri untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya. Setelah penandatanganan kontrak dengan Italia untuk 6 frigat FREMM dan 2 frigat kelas Maestrale pada 10 Juni lalu, Indonesia juga berencana untuk membeli 72 unit jet tempur, 6 hingga 8 kapal selam, 8 kapal perang permukaan dan tank tempur utama tambahan.

Dari Prancis, selain 36 unit jet tempur Rafale, Indonesia juga tertarik membeli sejumlah kapal selam Scorpene untuk memperkuat armada kapal selam Indonesia menyusul musibah tenggelamnya kapal selam TNI-AL di bulan April lalu.

Berita terkait: TNI-AU Akan Diperkuat Rafale Dan F-15EX Di 2024