Pindad, Safran Siapkan Produksi Bersama Rudal HAMMER

PT Pindad dan Safran Electronics & Defense dari Prancis saat ini sedang mempersiapkan produksi bersama untuk munisi berpemandu presisi HAMMER (High Agile Modular Munition Extended Range), menurut keterangan dari PT Pindad, Kamis (14/4).

Sebagai bagian dari kesepakatan pembelian hingga 42 jet tempur Rafale untuk TNI-AU yang ditandatangani pada 10 Februari silam, Prancis juga akan memberi Indonesia sejumlah offset dan lisensi produksi bersama termasuk senjata.

Bagian PT Pindad dalam kerjasama tersebut akan terdiri dari produksi badan dan isi bahan peledak untuk bom, sementara Safran akan menyediakan kit sistem pemandu dan motor roket pendorong (range booster). Saat ini belum diketahui varian apa dari rudal HAMMER yang akan dibuat Pindad meskipun BUMN ini sebelumnya telah memproduksi bom dengan berat hingga 500 kg.

HAMMER adalah kit panduan presisi dan range extender buatan Safran yang dapat dipasang ke berbagai “dumb bomb“. Dikenal di Prancis sebagai “Armement Air-Sol Modulaire (AASM)”, atau senjata modular udara-ke-darat, versi pertama yang mulai dioperasikan di tahun 2007 terdiri dari badan utama bom seberat 250 kg yang dikombinasikan dengan modul kendali Global Positioning System/Inertial Navigation System (GPS/INS) dan modul pendorong roket – keduanya dilengkapi dengan sirip-sirip kendali untuk mengarahkan rudal menuju targetnya. Pengembangan selanjutnya telah menghasilkan versi-versi kepala pemandu dengan pelacakan infra-merah dan pemandu laser pasif untuk mencapai akurasi yang lebih baik terhadap target statis dan bergerak.

Rudal HAMMER memiliki jangkauan maksimum antara 15 hingga 70 km – tergantung dari ketinggian saat diluncurkan. Dengan panduan GPS/INS, sistem rudal ini memiliki tingkat akurasi 10 meter CEP (Circular Error Probability) sementara tingkat akurasi dengan panduan infra-merah adalah 1 meter CEP. Versi-versi lain dengan muatan bom seberat 125 kg dan 1000 kg telah diproduksi dan digunakan oleh Angkatan Udara Prancis dan Penerbangan Angkatan Laut Prancis.

Rudal ini juga telah diekspor ke Mesir, Maroko, Qatar, dan India.

Selain Safran, PT Pindad juga tengah mempersiapkan produksi amunisi bersama dengan Nexter. Sementara itu, Thales juga sedang mempersiapkan paket konten/offset lokal dengan perusahaan avionik Indonesia PT Infoglobal.