Maintenance Repair & Overhaul Space Air Cargo

Home- Regional Stories -Presiden Prabowo Resmikan Indo Defence, Saksikan Penandatanganan 27 MoU Senilai Rp 33 Triliun

Presiden Prabowo Resmikan Indo Defence, Saksikan Penandatanganan 27 MoU Senilai Rp 33 Triliun

Indonesian Defence & Security / Indonesian Our Bureau - : Jun 13, 2025 - : 12:22 am

 

Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka Indo Defence 2025 Expo & Forum di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada Rabu, 11 Juni 2025. Acara ini, yang mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability” (Kemitraan Pertahanan untuk Perdamaian dan Stabilitas Global), menandai upaya berkelanjutan Indonesia dalam memperkuat diplomasi pertahanan dan kerja sama industri di tengah dinamika keamanan kawasan dan global yang terus berkembang.

Pameran selama empat hari yang berlangsung dari 11 hingga 14 Juni ini merupakan salah satu forum pertahanan terbesar di Asia Tenggara. Sebanyak 1.180 perusahaan dari 55 negara ambil bagian, terdiri atas 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri. Sejumlah negara, termasuk Turki, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Prancis mendirikan paviliun nasional mereka, mencerminkan signifikansi internasional acara ini.

Presiden Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB dengan kendaraan Maung berwarna putih. Ia didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polhukam Budi Gunawan, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya, termasuk Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Kehadiran Presiden disambut barisan kehormatan yang terdiri dari 1.500 pelajar, taruna, dan drum band TNI.

Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperkuat industri pertahanan dalam negeri sembari membangun kolaborasi internasional. Lebih lanjut Ia menyampaikan bahwa Indo Defence tidak hanya menjadi ajang pameran produk, tetapi juga ruang untuk pertukaran gagasan, pengetahuan, dan teknologi pertahanan terkini.

Pembukaan gelaran ini disimbolkan dengan pemindaian tangan Presiden pada layar digital, yang disambut tepuk tangan dari para delegasi, personel militer, pelaku industri, dan tamu mancanegara.

Salah satu sorotan utama pada hari pertama adalah penandatanganan 27 nota kesepahaman (MoU) dan kontrak kerja sama, dengan nilai gabungan mencapai sekitar Rp 33 triliun. Kesepakatan-kesepakatan ini melibatkan berbagai entitas dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di sektor pertahanan nasional, serta mitra-mitra internasional. Kontrak tersebut ditandatangani antara Kementerian Pertahanan dan perusahaan-perusahaan yang hadir, menandakan dukungan berkelanjutan pemerintah terhadap sistem pertahanan nasional yang kuat dan modern.

Beberapa perusahaan nasional yang ikut menandatangani kontrak antara lain PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Len, dan anggota konsorsium Defend ID lainnya. Sejumlah perusahaan pertahanan swasta juga terlibat, seperti PT Praba Cipta Mandiri, PT Sapta Cakra Manunggal, PT Tesco Indomaritim, dan PT Indonesia Defence Systems. Presiden Prabowo menyaksikan langsung proses penandatanganan dan menyempatkan diri menyapa para pimpinan perusahaan yang terlibat.

Salah satu perkembangan paling signifikan adalah tercapainya kesepakatan pengadaan 48 unit jet tempur KAAN dari Turkish Aerospace Industries (TUSAS). Perjanjian ini ditandatangani bersama Sekretariat Industri Pertahanan Turki (SSB), dan menjadi pesanan ekspor pertama untuk pesawat tempur generasi kelima yang dikembangkan secara mandiri oleh Turki tersebut. Seluruh pesawat dijadwalkan akan dikirim dalam kurun waktu 120 bulan, atau paling lambat tahun 2035, menjadikan Indonesia sebagai pelanggan ekspor pertama dari jet KAAN tersebut.

KAAN adalah pesawat tempur siluman generasi kelima yang dirancang sebagai pengganti jangka panjang platform lama Angkatan Udara Turki, dan kini juga potensial untuk memperkuat armada masa depan TNI AU. Kesepakatan ini diperkirakan mencakup elemen alih teknologi dan kerja sama industri, sejalan dengan ambisi Indonesia untuk meningkatkan kemampuan produksi pertahanan dan kedirgantaraan nasional.

Selain pencapaian diplomatik dan kontraktual, Indo Defence juga menjadi ajang penting untuk menampilkan inovasi teknologi Indonesia di bidang pertahanan. PT Pindad memamerkan senapan serbu terbaru SS3 yang dirancang sebagai penerus SS1 dan SS2. PT PAL Indonesia menampilkan miniatur dan maket berbagai platform laut, termasuk kapal selam otonom (KSOT), diorama kapal selam kelas Nagapasa, dan model kapal selam Scorpene rancangan Prancis. Juga dipamerkan model frigat sepanjang 140 meter, kapal rumah sakit 124 meter, serta kapal jenis Landing Platform Dock (LPD).

Di bidang sistem tak berawak, PT Industri Teknologi Ekapaksi (ITE) menampilkan sejumlah drone, termasuk drone kamikaze, UAV pengintai, dan sistem anti-drone genggam dengan jangkauan efektif hingga 1,2 kilometer. Produk-produk ini mencerminkan meningkatnya kapasitas nasional dalam bidang peperangan elektronik dan sistem otonom — aspek yang semakin relevan dalam operasi militer modern.

Menurut Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, gelaran Indo Defence ini bukan hanya sekadar pasar bagi alat utama sistem senjata (alutsista), melainkan juga merupakan bukti komitmen Indonesia dalam meningkatkan kemampuan pertahanan nasional melalui kolaborasi dan inovasi. Ia menambahkan bahwa acara ini memungkinkan terjadinya pertukaran pengetahuan dan pembentukan kemitraan strategis internasional.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa forum ini bertujuan menjadi platform interaksi antar-pemerintah dan antar pelaku industri, guna mendorong kerja sama jangka panjang di samping aspek penjualan. Dalam sambutannya, ia mengkonfirmasi bahwa Indo Defence tahun ini diikuti oleh 1.180 peserta dari 42 negara sahabat.

Usai seremoni pembukaan dan penandatanganan kontrak, Presiden Prabowo dan rombongan meninggalkan lokasi pameran untuk melanjutkan agenda ke Kampus Universitas Pertahanan Indonesia di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Indo Defence Expo & Forum 2025 secara luas dipandang sebagai tonggak strategis bagi sektor pertahanan Indonesia. Acara ini mencerminkan tujuan pemerintah untuk mencapai kemandirian produksi pertahanan yang lebih besar, memperluas kemitraan internasional, dan modernisasi kekuatan militer nasional sesuai dengan dinamika geopolitik yang berubah. Dari sisi ekonomi, kesepakatan senilai Rp 33 triliun ini juga diharapkan mendorong ekspor produk pertahanan dan penciptaan lapangan kerja di sektor industri dalam negeri.

Melalui partisipasi berkelanjutan dari BUMN, pelaku industri swasta, dan mitra asing, Indonesia menargetkan untuk memposisikan diri sebagai pemain yang serius dan kompetitif dalam industri pertahanan regional maupun global.

MORE NEWS

Headquartered in Singapore with reporters spread across all major regions, GBP Aerospace & Defence is a leading media house that publishes three publications that serve the aerospace and defence sector - Asian Defence Technology, Asian Airlines & Aerospace and Daily News. Known industry-wide for quality journalism, GBP Aerospace & Defence is present at more international tradeshows and exhibitions than any other competing publication in the region.
For over three decades, our award-winning team of reporters has been producing top-notch content to help readers stay abreast of the latest developements in the field of commercial aviation, MRO, defence, and Space.

Popular Posts

Copyright 2024. GBP. All Rights Reserved.

Home Defence & Security Space Commercial Aviation Maintence Repair & Overhaul Daily News Events About Us