Dephan Filipina Tandatangani Kontrak Untuk Dua LPD PT PAL

Departemen Pertahanan Nasional (DND) Filipina dan PT PAL telah menandatangani kontrak untuk dua kapal Landing Platform Docks (LPD) kelas Tarlac di Manila hari Jumat (24/6). Kontrak tersebut mengikuti kontrak sebelumnya yang ditandatangani pada tahun 2014 untuk dua kapal kelas Tarlac yang telah dikirim pada tahun 2016 dan 2017.

“Kami jajaran manajemen PT PAL Indonesia bangga karena dapat berkontribusi dalam pertahanan negara di ASEAN,” kata Willgo Zainar, Chief Marketing Officer PT PAL usai penandatanganan kontrak. “Sekaligus mengapresiasi atas kepercayaan pemerintah Filipina, untuk yang kedua kalinya memilih PAL sebagai penyedia alutsista pertahanan matra lautnya.”

Proyek pengadaan kapal jenis ini yang juga disebut sebagai proyek akuisisi Strategic Sealift Vessels (SSV) untuk AL Filipina, tawaran PT PAL dipilih dari para pesaingnya berdasarkan familiaritas operasional dengan kapal-kapal yang saat ini sudah berdinas aktif, serta harga yang kompetitif. Telah diberitakan sebelumnya bahwa kapal-kapal yang baru akan memiliki dimensi dan bobot yang tak jauh berbeda dengan kapal-kapal LPD kelas Tarlac, meskipun dengan beberapa perubahan berdasarkan masukan dari AL Filipina.

Mengambil spesifikasi LPD kelas Tarlac sebagai standar, masing-masing kapal yang baru akan memiliki panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, bobot standar 7.200 ton, atau 11.583 ton dengan muatan penuh. Setiap kapal akan ditenagai dengan dua mesin diesel berkekuatan 3.915 bhp (2.920 kW) dan mampu mencapai kecepatan maksimum 16 knot, jangkauan 9.360 mil laut (17.334.7 km), dengan daya tahan 30 hari di bawah kecepatan jelajah 13 knot.

Setiap kapal akan dapat membawa dan mengoperasikan dua kapal pendarat berukuran sedang di geladak bawah yang dapat digenangi air, dan dua Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) atau perahu pendarat kecil yang terpasang di kedua derek kapal. Kedua kapal ini juga akan memiliki ruang dek untuk mengoperasikan dua helikopter berukuran sedang secara bersamaan, serta hanggar untuk menyimpan satu helikopter. Kedua kapal akan dikirimkan dengan konfigurasi persenjataan FFBNW (Fitted For But Not With) untuk meriam 76 mm yang dipasang di haluan, dua Remote Controlled Weapon Station (RCWS) atau Close-In Weapon Station (CIWS) kaliber 25 mm atau 30 mm, hingga enam senapan mesin berat 12,7 mm atau meriam kaliber 20 mm yang dioperasikan secara manual.

Kedua LPD yang baru ini diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang sama dengan dua kapal sebelumnya atau pada tahun 2024 dan 2025.