TNI-AL Meresmikan LST KRI Teluk Youtefa (522)

TNI-AL hari ini secara resmi mulai mengoperasikan kapal pengangkut tank KRI Teluk Youtefa (522) di Tanjung Priok, Jakarta Utara (12 Juli). Kapal dengan jenis yang dikenal juga sebagai Landing Ship Tank atau LST ini merupakan kapal perang kelas Teluk Bintuni kelima yang dibangun oleh PT Daya Radar Utama (PT DRU).

Diluncurkan pada Mei 2019, KRI Teluk Youtefa (522) juga merupakan salah satu dari dua belas LST kelas Teluk Bintuni yang dipesan TNI-AL dari galangan-galangan kapal lokal, dengan kapal kesembilan yang telah selesai dan diluncurkan pada Maret 2021.

Mengambil nama Teluk Youtefa di Jayapura, Provinsi Papua, LST TNI-AL ini beserta kapal-kapal lain sekelasnya ditujukan untuk mengganti sejumlah LST tua TNI-AL yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun. Mereka juga merupakan LST TNI-AL pertama yang dirancang dan dibangun secara lokal.

Dengan bobot antara 4.500 hingga 5.200 ton, masing-masing LST kelas Teluk Bintuni dirancang untuk mampu membawa 10 Tank Tempur Utama (MBT) Leopard 2 milik TNI-AD. Selain itu, kapal-kapal kelas ini juga masih mampu mengangkut 476 personil termasuk awak kapal, serta memiliki hanggar dan helipad untuk mengangkut dan mengoperasikan satu unit helikopter.

Dipersenjatai dengan dua meriam Bofors 40 mm/L70 atau satu Bofors 40 mm/L70 dan meriam kaliber 20 mm serta dua senapan mesin berat kaliber 12,7 mm, LST kelas Teluk Bintuni ditenagai dengan dua mesin utama berkekuatan 3.285 kW (4.405 hp) yang memampukan mereka meraih kecepatan maksimum sebesar 16 knot. Dengan muatan penuh dan kecepatan jelajah 12 knot, kapal-kapal kelas ini memiliki jangkauan maksimum sekitar 11.500 km.

PT DRU adalah perusahaan galangan kapal swasta yang berbasis di Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Didirikan pada tahun 1972, perusahaan ini bertanggung jawab untuk merancang dan membangun LST kelas Teluk Bintuni serta proyek terbaru mereka berupa kapal patroli lepas pantai OPV-90 untuk TNI-AL.

Artikel terkait: TNI-AL Menerima Dua Kapal Pendarat Tank Baru