Yulian Ardiansyah
-
: Aug 17, 2022 -
: 5:31 pm
Setelah membatalkan kontrak senilai PHP12,7 miliar (USD227,35 juta) untuk helikopter Mi-17 buatan Rusia karena risiko sanksi di bulan Juni, Filipina sedang mengupayakan untuk memperoleh helikopter CH-47 Chinook dari AS, kata duta besar Filipina untuk Amerika Serikat.
“Pembatalan kontrak ini terutama dipicu oleh perang di Ukraina. Meskipun ada sanksi yang diharapkan datang dari Amerika Serikat dan negara-negara barat, jelas bukan kepentingan kami untuk melanjutkan dan mengejar kontrak ini,” Duta Besar Jose Manuel Romualdez seperti dikutip dari Reuters, Senin (15/8).
Romualdez lebih lanjut menambahkan bahwa helikopter CH-47 Chinook akan digunakan oleh Angkatan Udara Filipina (PAF) untuk pergerakan pasukan dan mitigasi bencana di negara Asia Tenggara itu.
PAF sebelumnya diberitakan masih mengharapkan pengiriman helikopter Mi-17 pada November tahun depan meskipun ditengah-tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung. Hal ini antara lain karena upaya mereka di masa lalu untuk memperoleh helikopter CH-47 yang harus ditinggalkan karena kurangnya dana.
Pemerintah Filipina saat ini sedang berusaha untuk menarik kembali dana sebesar USD38 juta yang telah dibayarkan kepada Rusia untuk helikopter Mi-17.
Pada kesempatan lain, juru bicara PAF Kolonel Maynard Mariano mengatakan bahwa AU Filipina sedang mempertimbangkan jet tempur KF-21 buatan Korea Selatan untuk proyek akuisisi pesawat tempur multi-peran (MRF).
“Ada kemungkinannya mengingat (proyek) MRF belum dibiayai, KF-21 bisa menjadi (salah satu) pesaing,” katanya seperti dikutip dari Philippine News Agency (PNA), Selasa (16/8).
“PAF sedang memantau ini, kami tidak dapat menutup opsi kami ketika ada sistem baru yang mungkin dapat bersaing dengan sistem lain dan yang mungkin sesuai dengan kebutuhan kami untuk pertahanan. Di zaman sekarang ini, tahap pembuatan prototipe untuk sistem apa pun dapat dilakukan lebih cepat karena teknologi yang tersedia, dan kita mungkin akan segera melihatnya,” tambahnya.
KF-21 adalah proyek gabungan Korea Selatan – Indonesia di mana Indonesia adalah mitra junior dengan 20% tanggung jawab pendanaan. Dengan target penyelesaian pengembangan di tahun 2026, Korea Selatan akan mendapatkan 120 unit, serta Indonesia sebanyak 50 unit.
Headquartered in Singapore with reporters spread across all major regions, GBP Aerospace & Defence is a leading media house that publishes three publications that serve the aerospace and defence sector - Asian Defence Technology, Asian Airlines & Aerospace and Daily News. Known industry-wide for quality journalism, GBP Aerospace & Defence is present at more international tradeshows and exhibitions than any other competing publication in the region.
For over three decades, our award-winning team of reporters has been producing top-notch content to help readers stay abreast of the latest developements in the field of commercial aviation, MRO, defence, and Space.
Copyright 2024. GBP. All Rights Reserved.