×

Maintenance Repair & Overhaul Space Air Cargo

Home- Regional Stories -RTN: Mesin CHD620 Untuk Kapal Selam S26T Dalam Evaluasi

RTN: Mesin CHD620 Untuk Kapal Selam S26T Dalam Evaluasi

S26T Yulian Ardiansyah - : Aug 12, 2022 - : 5:33 pm

Angkatan Laut Kerajaan Thailand (Royal Thailand Navy – RTN) sedang melakukan proses evaluasi mesin diesel CHD620 sebagai tenaga penggerak kapal selam S26T yang dipesan negara Asia Tenggara itu dari Tiongkok. Keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan antara China Shipbuilding & Offshore International Co (CSOC) dan RTN hari Selasa (9/8).

Bilamana hasil proses evaluasi ini dinilai memuaskan, RTN akan meminta CSOC untuk mengirimkan mesin-mesin CHD620 ke Thailand untuk pengujian lebih lanjut.

“Tetapi jika pengganti dari CSOC tidak dapat lulus tes, kontrak harus dibatalkan, dan kedua belah pihak harus mengadakan pembicaraan untuk membahas kompensasi atau pengembalian dana,” kata juru bicara RTN Laksamana Madya Pokkrong Monthatphalin seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (10/8).

“Namun, RTN lebih memilih untuk tidak me-reset proses secara keseluruhan, jika memungkinkan,” tambahnya.

CSOC adalah cabang perdagangan dari perusahaan milik negara Tiongkok, China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC), yang bertanggung jawab dalam pembangunan kapal selam S26T dalam kontrak senilai THB13,5 miliar (sekitar USD380 juta) dari RTN yang ditandatangani di tahun 2017.

CSIC sebelumnya menyatakan bahwa kapal selam S26T yang dibangun untuk Thailand akan ditenagai oleh mesin diesel MTU396 buatan Jerman. Namun, belakangan terungkap bahwa CSIC telah meminta untuk mengubah kontrak dengan menggantinya mesin-mesin kapal selam itu dengan mesin CHD620 buatan Tiongkok karena sulitnya memperoleh MTU396. Permintaan tersebut sebelumnya ditolak oleh RTN dengan alasan bahwa mesin Tiongkok tersebut masih baru dan belum teruji.

Kesulitan CSIC untuk mendapatkan mesin dari Jerman disebabkan adanya sanksi militer Uni Eropa (UE) terhadap China yang sudah berlaku sejak 1989 setelah peristiwa pembantaian Tiananmen. Hal ini makin diperumit ketika seorang pejabat di kedutaan Jerman di Bangkok mengatakan di bulan Februari lalu bahwa Beijing tidak melakukan upaya apapun untuk berkoordinasi dengan Berlin sebelum menandatangani kesepakatan kapal selam dengan RTN.

Jika RTN menyetujui mesin-mesin CHD620 sebagai pengganti penggerak kapal selam S26T, Thailand akan menjadi negara pertama yang menggunakan mesin-mesin tersebut dalam kedinasan militer aktif.

Proyek kapal selam S26T RTN mensyaratkan kapal selam serang bertenaga diesel dan Air Independent Propulsion (AIP) dengan bobot 2.600 ton. Kapal selam ini dapat dipersenjatai dengan 16 torpedo dan/atau 30 ranjau laut. Spesifikasi lebih lanjutnya juga mensyaratkan kecepatan maksimum 18 knot dan ketahanan di bawah air selama 20 hari.

More Stories

Headquartered in Singapore with reporters spread across all major regions, GBP Aerospace & Defence is a leading media house that publishes three publications that serve the aerospace and defence sector - Asian Defence Technology, Asian Airlines & Aerospace and Daily News. Known industry-wide for quality journalism, GBP Aerospace & Defence is present at more international tradeshows and exhibitions than any other competing publication in the region.
For over three decades, our award-winning team of reporters has been producing top-notch content to help readers stay abreast of the latest developements in the field of commercial aviation, MRO, defence, and Space.

Popular Posts

Copyright 2024. GBP. All Rights Reserved.

Home Defence & Security Space Commercial Aviation Maintence Repair & Overhaul Daily News Events About Us