PTDI, Dassault Resmikan Design Office di Bandung

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Dassault Aviation telah meresmikan Dassault Aviation-PTDI Design Office yang berlokasi di lantai empat Gedung Direktorat Teknologi PTDI di Bandung. Acara peresmian dihadiri oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan RI), Mayor Jenderal Piek Budyakto, CEO PT Dassault Aviation Indonesia, Jérôme Puech, Direktur Teknologi & Pengembangan Komersial PTDI, Moh Arif Faisal, serta perwakilan dari kedua perusahaan.

Pendirian Design Office ini merupakan bagian dari program pengadaan dan industrialisasi pesawat tempur Rafale di Indonesia. Langkah ini mengikuti penandatanganan kontrak bertahap untuk 42 unit Rafale oleh Kementerian Pertahanan pada September 2022, Agustus 2023, dan Januari 2024. Kantor ini akan mendukung PTDI dalam berbagai aspek, termasuk pelatihan berbasis komputer (Computer-Based Training/CBT) untuk sistem Rafale, manajemen proyek, industrialisasi, serta integrasi sistem persenjataan sesuai dengan standar Dassault Aviation.

Fasilitas ini mencakup dua area utama. Fasilitas CBT menggunakan diagram interaktif dan grafik 3D real-time untuk meningkatkan pelatihan bagi kru dan teknisi pesawat Rafale. Sementara itu, Weapon Integration Laboratory dirancang untuk memperkuat kemampuan PTDI dalam mengintegrasikan sistem persenjataan pada pesawat tempur.

Melalui kerja sama ini, PTDI juga akan memperoleh akses ke teknologi Electronic Warfare (EW), yang memiliki peran penting dalam operasi pertahanan modern. Sistem ini memungkinkan pesawat seperti Rafale untuk mendeteksi, mengganggu, dan menangkal ancaman elektronik, meningkatkan daya tahan dalam pertempuran. Transfer teknologi EW ini diharapkan dapat mendukung pengembangan kemampuan peperangan elektronik di Indonesia serta memperkuat industri pertahanan nasional.

Selain kewajiban Offset dan Transfer Teknologi (ToT), PTDI juga akan terlibat dalam Engineering Work Package (EWP), termasuk pendirian fasilitas Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) di PTDI untuk pemeliharaan pesawat tempur di dalam negeri. Sementara itu, Production Work Package (PWP) akan difokuskan pada manufaktur komponen berbasis komposit.

Direktur Teknologi & Pengembangan Komersial PTDI, Moh. Arif Faisal, menyatakan: “Kami berharap kolaborasi antara PTDI dan Dassault Aviation tidak hanya memenuhi kewajiban Offset dan ToT, tetapi juga berkembang melalui skema business-to-business dalam bidang rekayasa dan produksi. Ini merupakan bukti nyata komitmen Dassault Aviation dalam mendukung pertumbuhan industri dirgantara dan pertahanan Indonesia.”

Di luar program Rafale, Dassault Aviation juga akan mendukung PTDI dalam memperoleh sertifikasi dari European Aviation Safety Agency (EASA) untuk pesawat N219. Sertifikasi ini diharapkan dapat membuka peluang ekspansi pasar N219 secara global, khususnya di Eropa dan wilayah lain yang menerapkan standar EASA. Dassault Aviation akan memberikan dukungan dalam bidang rekayasa kepatuhan, penilaian keselamatan, persiapan uji terbang, serta pengembangan kapabilitas sertifikasi, memperkuat perannya dalam pengembangan industri kedirgantaraan Indonesia, baik di sektor pertahanan maupun penerbangan sipil.